Pada tulisan ikan mas terdahulu (yaitu membedakan induk jantan dan betina), saya telah memberikan gambaran kepada anda tentang bagaimana membedakan jantan dan betina ikan mas. Kali ini saya akan menggambarkan kepada anda bagaimana cara melihat, mengetahui tanda-tanda induk yang sudah matang gonad, atau siap untuk dipijahkan. Tujuannya agar anda bisa sendiri, tanpa harus belajar sama orang lain. Bahkan hal itu harus dijadikan sebagai keahlian buat anda.
Pengetahuan tentang tanda-tanda induk yang matang gonad, terutama betina harus betul-betul dipahami oleh anda. Karena ini merupakan salah satu kunci sukses dalam pemijahan. Salah sedikit saja anda dalam menilih induk, maka ikan tidak akan memijah. Bisa juga memijah, tapi tidak akan menetas. Tentu saja kejadian itu sangat merugikan anda, dan percuma dengan pekerjaan itu.
Tanda-tanda induk betina yang matang gonad diketahui setelah pematangan gonad, atau pada saat seleksi induk. Seleksi dilakukan pada kedalaman air 20 cm air kolam. Induk ditangkap satu demi satu dengan tangan. Saat menangkap, jari-jari anda harus jeli, karena pada saat itu pula dilakukan rabaan pada bagian perut induk secara perlahan-lahan dan halus.
Pada saat itu, pasti anda akan dapat merasakan dari rabaan tangan anda pada perut induk. Ada beberapa tanda yang bisa diketahui dari rabaan itu. Pertama, perut induk yang kempes, atau tidak gendut. Bila menemukan tanda seperti itu, maka induk itu tidak perlu ditangkap, lebih baik langsung saja dilepas. Karena itu menandakan bahwa induk itu belum matang, bahkan belum ada telurnya.
Kedua, anda juga akan menemukan perut induk betina yang agak gendut, tapi masih keras. Induk seperti itu juga sebaiknya dilepas lagi, atau tidak perlu ditangkap. Induk itu sudah bertelur, tapi belum matang gonad. Induk bisa saja ditandai dengan pandangan mata, karena dalam beberapa minggu, induk itu sudah matang gonad. Bila anda sering melakukan seleksi, pasti anda akan mengenal satu persatu perbedaan induk-induk yang ada.
Ketiga, anda juga akan menemukan perut induk betina yang sudah gendut. Kalau anda menemukan induk seperti itu, sebaiknya jari-jari anda bergerak lebih jeli lagi untuk mengetahui lebih jelas keadaan perut itu. Kalau perlu, induk itu diangkat, lalu dibalikan tubuhnya, hingga terlihat bagian perutnya. Selanjutnya perutnya dilihat dengan mata.
Bila keadaan perutnya sudah betul-betul gendut, sebaiknya dipisahkan, atau dimasukan ke dalam ember, untuk selanjutnya diraba, atau dieleksi pada tahap kedua nanti. Pada akhir seleksi, yaitu pada saat anda tidak menemukan induk yang betul-betul matang, induk itu diraba kembali perutnya. Rabaan ini harus lebih hati-hati untuk meyakinkan kematangannya.
Keempat, anda juga akan menemukan perut induk betina yang sudah betul-betul gendut. Kembali pada saat itu jari-jari harus lebih jeli lagi untuk meraba bagian lain dari perut itu. Bila hasil rabaan jari, selain gendut juga lembek, maka segera induk itu ditangkap, dan dimasukan ke dalam ember. Karena induk itu memang sudah matang gonad.
Agar lebih jelas, maka induk diangkat, lalu dibalikan agar terlihat perutnya. Bila perut yang gendut itu sudah sudah bergerak ke kiri dan kanan dengan cepat, maka induk itu sudah matang. Agar lebih jelas lagi, masukan induk itu kedalam air, lalu raba kembali. Bila betul-betul sudah lembek, berati induk itu betul sudah matang gonad.
Jadi induk betina yang sudah matang gonad bisa ditandai dengan perutnya yang gendut, dimana gendut perutnya jauh melebihi badan. Selain gendut, juga perut itu lembek, atau tidak keras. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah gerakan induk yang matang gonad sangat lamban, karena berat dengan perutnya. Juga sisik tersusun rapi, gemuk, dan tidak luka.
Untuk melihat tanda-tanda induk jantan sangat mudah. Setelah ditangkap dengan lambit, lalu induk jantan ditangkap dengan tangan, lalu dibalikan tubuhnya hingga terlihat lubang kelaminnya. Setelah itu alat kelaminnya dipijit. Tetapi memijitnya harus hati-hati, cukup dengan pijitan kecil. Bila sudah terlihat ada cairan putih yang keluar, segera pijitan itu dihentikan. Tujuannya agar spernmanya tidak habis.
Bila anda telah menemukan induk jantan dan betina yang matang gonad sesuai dengan tanda-tanda tadi, maka induk-induk tidak langsung dipijahkan, tetapi dibarkan dulu minimal selama semalam. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa induk itu betul-betul matang kelamin, dengan menghilangkan, atau mengeluarkan kotoran pada perutnya. Selain itu juga untuk mengurangi kandungan lemak pada gonad, agar tidak mengganggu pada saat pemijahan.
Pengetahuan tentang tanda-tanda induk yang matang gonad, terutama betina harus betul-betul dipahami oleh anda. Karena ini merupakan salah satu kunci sukses dalam pemijahan. Salah sedikit saja anda dalam menilih induk, maka ikan tidak akan memijah. Bisa juga memijah, tapi tidak akan menetas. Tentu saja kejadian itu sangat merugikan anda, dan percuma dengan pekerjaan itu.
Tanda-tanda induk betina yang matang gonad diketahui setelah pematangan gonad, atau pada saat seleksi induk. Seleksi dilakukan pada kedalaman air 20 cm air kolam. Induk ditangkap satu demi satu dengan tangan. Saat menangkap, jari-jari anda harus jeli, karena pada saat itu pula dilakukan rabaan pada bagian perut induk secara perlahan-lahan dan halus.
Pada saat itu, pasti anda akan dapat merasakan dari rabaan tangan anda pada perut induk. Ada beberapa tanda yang bisa diketahui dari rabaan itu. Pertama, perut induk yang kempes, atau tidak gendut. Bila menemukan tanda seperti itu, maka induk itu tidak perlu ditangkap, lebih baik langsung saja dilepas. Karena itu menandakan bahwa induk itu belum matang, bahkan belum ada telurnya.
Kedua, anda juga akan menemukan perut induk betina yang agak gendut, tapi masih keras. Induk seperti itu juga sebaiknya dilepas lagi, atau tidak perlu ditangkap. Induk itu sudah bertelur, tapi belum matang gonad. Induk bisa saja ditandai dengan pandangan mata, karena dalam beberapa minggu, induk itu sudah matang gonad. Bila anda sering melakukan seleksi, pasti anda akan mengenal satu persatu perbedaan induk-induk yang ada.
Ketiga, anda juga akan menemukan perut induk betina yang sudah gendut. Kalau anda menemukan induk seperti itu, sebaiknya jari-jari anda bergerak lebih jeli lagi untuk mengetahui lebih jelas keadaan perut itu. Kalau perlu, induk itu diangkat, lalu dibalikan tubuhnya, hingga terlihat bagian perutnya. Selanjutnya perutnya dilihat dengan mata.
Bila keadaan perutnya sudah betul-betul gendut, sebaiknya dipisahkan, atau dimasukan ke dalam ember, untuk selanjutnya diraba, atau dieleksi pada tahap kedua nanti. Pada akhir seleksi, yaitu pada saat anda tidak menemukan induk yang betul-betul matang, induk itu diraba kembali perutnya. Rabaan ini harus lebih hati-hati untuk meyakinkan kematangannya.
Keempat, anda juga akan menemukan perut induk betina yang sudah betul-betul gendut. Kembali pada saat itu jari-jari harus lebih jeli lagi untuk meraba bagian lain dari perut itu. Bila hasil rabaan jari, selain gendut juga lembek, maka segera induk itu ditangkap, dan dimasukan ke dalam ember. Karena induk itu memang sudah matang gonad.
Agar lebih jelas, maka induk diangkat, lalu dibalikan agar terlihat perutnya. Bila perut yang gendut itu sudah sudah bergerak ke kiri dan kanan dengan cepat, maka induk itu sudah matang. Agar lebih jelas lagi, masukan induk itu kedalam air, lalu raba kembali. Bila betul-betul sudah lembek, berati induk itu betul sudah matang gonad.
Jadi induk betina yang sudah matang gonad bisa ditandai dengan perutnya yang gendut, dimana gendut perutnya jauh melebihi badan. Selain gendut, juga perut itu lembek, atau tidak keras. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah gerakan induk yang matang gonad sangat lamban, karena berat dengan perutnya. Juga sisik tersusun rapi, gemuk, dan tidak luka.
Untuk melihat tanda-tanda induk jantan sangat mudah. Setelah ditangkap dengan lambit, lalu induk jantan ditangkap dengan tangan, lalu dibalikan tubuhnya hingga terlihat lubang kelaminnya. Setelah itu alat kelaminnya dipijit. Tetapi memijitnya harus hati-hati, cukup dengan pijitan kecil. Bila sudah terlihat ada cairan putih yang keluar, segera pijitan itu dihentikan. Tujuannya agar spernmanya tidak habis.
Bila anda telah menemukan induk jantan dan betina yang matang gonad sesuai dengan tanda-tanda tadi, maka induk-induk tidak langsung dipijahkan, tetapi dibarkan dulu minimal selama semalam. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa induk itu betul-betul matang kelamin, dengan menghilangkan, atau mengeluarkan kotoran pada perutnya. Selain itu juga untuk mengurangi kandungan lemak pada gonad, agar tidak mengganggu pada saat pemijahan.