Induk ikan mas harus matang gonad. Pematangan gonad adalah kegiatan memelihara induk atau calon induk yang akan dipijahkan atau induk yang baru saja dipijahkan. Tujuannya agar induk-induk siap untuk dipijahkan. Artinya induk betina matang telur, dan jantan matang kelamin, atau sudah mengandung sperma yang matang, dan dapat membuahi telur.
Dalam kegiatan ini induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah atau dalam kolam pematangan gonad yang berbeda (lihat artikel kolam pematangan gonad). Tujuannya agar tidak terjadi pemijahan liar, karena ikan mas mudah sekali memijah bila disatukan. Pemijahan liar sangat merugikan, karena telur-telunya tidak bisa dibuahi dengan sempurna, dan juga akan terganggu oleh yang yang lain.
Kegiatan pematang gonad ikan mas dibagi dalam empat tahap, yaitu persiapan kolam, penebaran induk, pemberian pakan tambahan, dan seleksi.
Persiapan kolam
Untuk kolam beton, persiapan kolam cukup dengan pengeringan, dan pengairan saja. Sedangkan untuk kolam tanah, selain pengeringan, persiapan kolam dilanjutkan dengan perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar, pembuatan kemalir, dan pengairan.
Pengeringan dilakukan dengan cara membuang seluruh air kolam. Kemudian kolam dibiarkan terjemur sinar matahari selama 4 – 7 hari. Pengeringan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar dan membuang gas-gas beracun. Selain itu juga untuk mempermudah perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
Perbaikan pematang dilakukan dengan cara menutup seluruh permukaan pematang dengan tanah dasar, agar semua bocoran dalam pematang tertutup. Bila ada bocoran yang lebih besar, sebaiknya pematang dibongkar, lalu ditutup kembali dengan tanah. Bila bocorannya banyak, sebaiknya pematang dilapisi plastik.
Perbaikan pematang bertujuan agar kolam terbebas dari semua bocoran, sehingga bila diisi air, ketinggiannya dapat dipertahankan selama masa pematangan gonad. Kondisi ini sangat baik untuk induk, karena keadaan air dapat dijaga agar tetap baik, oksigen dalam air tetap tinggi, dan induk tidak kepanasan pada siang hari.
Pengolahan tanah dasar dilakukan dengan mencangkul seluruh bagian dasar kolam, tapi tidak terlalu dalam. Tujuannya agar tanah dasar kedap air, strukturnya baik dan higenis. Tanah dasar yang kedap dapat menahan air dan tidak porous. Pada struktur tanah yang baik dapat tercipta kualitas air yang baik. Higenis artinya tanah dasar terbebas dari gas-gas beracun, seperti amoniak, belerang dan lain-lain.
Pembuatan kemalir dilakukan dengan cara menarik dua buah tali plastik dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Jarak antara tali atau lebar kemalir antara 40 - 50 cm. Tanahnya digali sedalam 5 – 10 cm. Pembuatan kemalir bertujuan untuk mempermudah penangkapan induk saat seleksi. Setelah kemalir dibuat, tanah dasar diratakan.
Pengairan dilakukan dengan menutup lubang pengeluaran, dan membuka lubang pemasukan. Pada kolam beton, penutupan lubang pengeluaran cukup dengan memasang pipa paralon yang sebelumnya dipasang pada lubang itu. Sedangkan untuk kolam yang menggunakan monik, penutupan pintu pengeluaran harus dengan papan, dan tanah. Selama masa pematangan gonad, air dibiarkan terus mengalir.
Penebaran induk
Penebaran induk adalah memasukan induk jantan atau betina ke kolam pematangan gonad. Induk jantan dimasukan ke kolam jantan, dan induk betina dimasukan ke kolam induk betina. Dua hal penting yang harus diperhatikan adalah waktu penebaran, dan padat tebar.
Penebaran induk sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Karena pada saat itu, suhu air rendah. Jadi tidak mengganggu organ tubuh induk, dan induk tidak stress. Penebaran pada siang hari kurang baik, karena suhu air kolam lebih panas akibat sinar matahari. Keadaan ini bisa mengganggu organ tubuh, dan bisa menyebabkan induk menjadi stress.
Padat tebar induk di kolam pematangan gonad harus tepat, jangan sampai terlalu padat, atau terlalu sedikit. Padat tebar yang terlalu padat sangat kurang baik, karena kualitas air kolam tidak bisa dipertahankan agar tetap baik. Bahkan bisa menjadi penyebab rendahnya kandungan oksigen, terutama pada pagi hari.
Sedangkan padat tebar yang terlalu rendah tidak efisien, baik ditinjau dari segi tempat juga secara ekonomi. Karena areal untuk setiap ekor induk sangat luas, atau banyak areal yang kosong. Dari segi ekonomis kurang efisien, karena produktivitas kolam sangat rendah, semestinya setiap berproduksi lebih, ini malah sangat rendah.
Karena itu padat tebar induk harus optimal. Kepadatan induk ikan mas tergantung tempat. Kepadatan di kolam tanah tidak boleh terlalu tinggi, cukup 1 k/m2, karena debit air yang mengalir pada kolam itu rendah. Jadi untuk kolam tanah seluas 50 m2, dapat ditebar seberat 50 kg, atau 25 ekor induk betina yang masing-masing seberat 2 kg, atau 70 ekor induk jantan yang beratnya masing-masing 700 gram.
Kepadatan di kolam air deras bisa (KAD) lebih tinggi lagi, yaitu 5 kg/m2. Karena debit airnya tinggi, kandungan oksigennya tinggi. Jadi untuk KAD seluas 30 m2 dapat ditebar induk seberat 150 kg, atau 75 ekor yang masing-masing beratnya 2 kg, atau 210 ekor induk jantan yang beratnya masing-masing 700 gram.
Pemberian pakan tambahan
Seperti manusia, induk ikan maspun harus diberi pakan. Tujuan utama pemberian pakan tambahan pada induk mas, bukan untuk pertumbuhan, tetapi untuk perkembangan gonad, yaitu perkembangan telur pada induk betina, dan sperma pada induk jantan. Namun pada saat yang sama tentu saja indukpun tumbuh, berat, panjang dan tingginya terus bertambah.
Dengan adanya pertumbuhan, maka jumlah telur dalam tubuh setiap induk betina terus bertambah sesuai dengan beratnya. Kandungan telur tidak tergantung pada umur, atau panjang. Pada beberapa literatur disebutkan bahwa kandungan rata-rata telur setiap kilogram induk ikan mas bisa mencapai 100.000 butir. Jadi jumlah telur pada induk yang beratnya 3 kg bisa mencapai 300.000 butir.
Tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan tambahan pada pematangan gonad ikan mas, yaitu dosis pakan, jenis pakan dan cara pemberiannya. Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup induk dan juga perkembangannya. Karena itu setiap pembudidaya harus memahami ketiga hal tersebut.
Jenis pakan tambahan harus sesuai dengan jenis ikan. Saat ini pakan tambahan khusus ikan mas sangat banyak sekali jenisnya yang telah diproduksi oleh pabrik-pabrik pakan. Karena itu untuk memncari jenis pakan khusus untuk induk tidak sulit. Karena setiap pabrik pakan sudah membuat khusus untuk setiap fase kehidupan ikan mas. Jadi anda tinggal datang ke poultry shop.
Namun pada dasarnya pakan tambahan khusus untuk induk ikan mas harus memilki kandungan protein antara 25 – 30 persen, dan lemak dibawah 4 persen. Kandungan lemak yang terlalu tinggi baik bagi induk, terutama dapat menyebabkan kandung lemak pada telur menjadi tinggi, yang akhirnya bisa menyebabkan ikan sulit memijah, atau masa adafatsi saat pemijahan sangat lama.
Selain kandungan proteinnya, juga jenis pakan yang dipilih sebaiknya yang tenggelam. Ini erat sekali dengan sifat makan induk ikan mas. Pada benih atau sangkal, sifat makannya sangat agresif. Mereka bisa bergerak cepat, dan menangkap makan pada permukaan. Sedangkan induk ikan mas lebih senang makan di bawah permukaan air. karena itu, pilih pakan tambahan yang tenggelam.
Dosis pakan harus tepat. Artinya tidak boleh kekurangan, dan juga tidak boleh berlebihan. Kekurangan pakan tambahan bisa menyebabkan induk-induk menjadi kurus, dan perkembangan gonadnya terganggu. Karena zat makan, atau pakan yang masuk ke dalam tubuhnya akan lebih dahulu digunakan sebagai energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan. Selanjutnya digunakan untuk perkembangan gonad.
Pada induk betina, kekurangan pakan menyebabkan kualitas telur menjadi rendah. Keadaan ini berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahan menjadi rendah, telur tak mampu menangkap satupun sel dari sperma. Yang akhirnya menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas sperma baik. Daya tetas telur ikan mas yang berkualitas baik dapat mencapai 80 – 90 persen. Sementara daya tetas telur yang berkualitas kurang baik, paling tinggi mencapai 50 persen. Bahkan terkadang tidak menetas.
Pada induk jantan, kekurangan pakan menyebabkan kualitas sperma menjadi rendah. Seperti pada telur, keadaan ini juga berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahannya menjadi rendah, karena sperma tak mampu menembus dinding, dan selaput selaput pada telur. Pembuahan yang kurang sempurna menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas telur baik.
Kelebihan pakan tambahan tidak berdampak negatif langsung pada perkembangan gonad, karena zat makanan untuk perkembangan gonad masih banyak tersisa setelah digunakan oleh tubuh sebagai energi, mengganti sel-sel yang rusak, dan juga pertumbuhan. Dalam keadaan ini, induk tetap gemuk, dan telur tetap berkualitas baik.
Kelebihan hanya akan berdampak negatif pada lingkungan, karena pakan yang terbuang dapat menurunkan kualitas air. Kualitas air yang kurang baik dapat menurunkan napsu makan. Tapi kualitas air bisa diperbaiki dengan menambah debit air, terutama pada kolam air deras. Demikian juga pada kolam tanah, namun debit air tidak bisa sebesar di kolam air deras, karena pematangnya kurang kuat.
Kelebihan pakan berdampak negatif pada lingkungan, namun yang harus dipikirkan adalah kelebihan pakan tambahan dapat menyebabkan biaya untuk pembelian pakan tambahan menjadi tinggi, dan boros. Tentu saja, keadaan tersebut menyebabkan biaya oprasional menjadi tinggi. Tingginya biaya oprasional pada akhirnya menyebabkan keuntungan yang diperoleh dalam setiap periode menjadi rendah.
Selain kualitas telur rendah, jumlah telur dalam setiap ekor menjadi sedikit. Karena zat makanan atau pakan yang masuk dalam tubuh pakan akan lebih diutamakan sebagai sumber energi, penggantian sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan, baru setelah itu untuk perkembangan gonad, termasuk jumlah telur. Jumlah telur pada ikan mas yang kekurangan pakan tidak mencapai 100.000 butir setiap kilogramnya, paling tinggi 70.000 butir. Tentu saja keadaan ini sangat merugikan.
Akibat lain dari kekurangan pakan adalah jarak, atau interval antara masa bertelur, atau memijah ke pemijahan berikutnya menjadi lama. Secara ekonomis, keadaan ini sangat merugikan, karena hasil dalam setiap periodenya rendah. Dalam keadaan normal atau cukup cukup pakan tambahan, interval masa bertelur ikan mas ke masa bertelur berikut berlangsung dalam waktu 3 bulan. Sedangkan pada induk yang keurangan, masa ini bisa lebih lama, bahkan bisa sampai 4 bulan.
Berbagai referensi menyatakan bahwa dosis pakan tambahan untuk induk ikan mas adalah 3 persen/perhari dari bobot tubuh. Jadi bila anda memilki 40 ekor induk betina yang beratnya masing-masing 2,5 kg, maka jumlah pakan tambahan yang harus diberikan seberat 3 kg/hari. Dosis ini juga sesuai dengan pengalaman penulis selama mendalami jenis ikan ini. Karena dengan dosis itu, pakan bisa dimanfaatkan seluruhnya, tanpa ada yang tersisa. Sedangkan bila dosisnya 4 persen, pakan tambahan masih banyak yang tersisa.
Cara memberikan pakan tambahan harus benar agar pakannya dapat dimanfaatkan seluruhnya. Tentu saja, hal ini berkaitan erat dengan perasaan, atau feeling anda pada pengamatan sifat makan ikan mas, pada kedalaman berapa induk-induk itu makan, dan berapa banyak pelet dalam satu genggam yang habis dalam sekali lempar.
Anda juga harus menetapkan salah satu tempat pada bagian kolam agar induk-induk itu terbiasa makan di tempat itu. Pengamatan di lapangan menunjukan, cara itu sangat efektif terhadap cara pemberian pakan tambahan. Dari situ juga anda bisa tahu apakah induk-induk sedang lapar atau tidak. Jika sedang lapar, maka induk-induk akan menghampiri bila anda mendatangi tempat itu.
Bila jumlah pakan dalam satu genggam sudah dketahui, dan tempat makan sudah ditetapkan, maka tinggal menentukan berapa jam, atau menit interval induk-induk makan ke masa makan berikutnya. Penentuan mas ini sangat penting buat anda agar dosis pakan 3 persen yang sudah ditentukan bisa habis.
Jadi waktu pemberian pakan tidak harus ditetapkan berapa kali, misalnya kebanyakan orang menetukan dua kali sehari. Menurut saya itu sangat salah, karena interval makan induk ternyata berbeda pada setiap tempat, hari dan cuaca. Itu tugas anda untuk membaca kebiasaan makan induk agar pakan tambahan 3 persen itu habis. Maksud saya waktu pemberian pakan tambahan itu bisa sampai puluhan kali dalam sehari. Karena itu anda harus bisa mengatur sendiri.
Seleksi induk
Seleksi adalah kegiatan melihat, menangkap, memilih, dan memisahkan induk-induk yang sudah matang gonad, atau siap pijah dari yang belum matang gonad, lalu disimpan di tempat lain, atau penampungan sementara. Induk betina dipilih sesuai dengan tanda-tandanya. Demikian juga dengan induk jantan. Lihat pada artikel tanda-tanda induk yang matang gonad.
Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tergantung anda. Bisa disesuaikan dengan jadwal pemijahan yang sudah dibuat, atau bisa juga disesuaikan dengan prakiraan anda terhadap induk yang sudah matang gonad. Bisa juga sesuai dengan permintaan konsumen. Yang pasti kalau sudah berjalan normal biasanya induk-induk yang matang akan selalu ada, dan siap untuk dipijahkan.
Sebelum seleksi, tentu saja air kolam harus disurutkan terlebih dahulu. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan membuka lubang pengeluaran, dan mengurangi air masuk. Menyurutkan air kolam harus perlahan-lahan agar induk-induk tidak stress, dan tidak menyebabkan induk kaget hingga akhirnya bergerakan ke segala arah, dan membentur pematang, atau beton.
Setelah air tinggal 20 cm, atau sampai ketinggian air dimana induk bisa dilihat, dan ditangkap, lubang pengeluaran ditutup, sedangkan air tetap mengalir. Induk betina ditangkap dengan tangan. Bagi yang sudah terbiasa, penangkapan ini sangat mudah. Tapi, tagi yang belum biasa harus belajar dahulu, dan nantinya akan terbiasa.
Setelah ditangkap, atau induk masih dalam tangan dibalik, dan dilihat tanda-tanda kematangannya, baik jantan atau betina. (lihat tanda-tanda induk yang matang gonad). Induk yang matang gonad dimasukan dalam ember, atau plastik, atau wadah lainnya, sedangkan induk yang belum matang dimasukan lagi ke kolam. Jumlah induk yang diseleksi tergantung rencana. Setelah seleksi, kolam dairi kembali dengan menutup lubang pengeluaran, dan membukan lubang pemasukan.
untuk dipijahkan lalu menangkapnya yang kemudian Panen dilakukan setelah 2 – 3 minggu. Caranya dengan menyurutkan air hingga ketinggia 10 – 20 cm. Induk ditangkap dengan lambit atau sekup net. Induk yang sudah ditangkap diseleksi untuk melihat kesiapan induk tersebut. Induk betina yang sudah siap ditandai dengan perutnya yang gendut. Sedangkan induk jantan ditandai dengan warnanya yang lebih cerah.
Dalam kegiatan ini induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah atau dalam kolam pematangan gonad yang berbeda (lihat artikel kolam pematangan gonad). Tujuannya agar tidak terjadi pemijahan liar, karena ikan mas mudah sekali memijah bila disatukan. Pemijahan liar sangat merugikan, karena telur-telunya tidak bisa dibuahi dengan sempurna, dan juga akan terganggu oleh yang yang lain.
Kegiatan pematang gonad ikan mas dibagi dalam empat tahap, yaitu persiapan kolam, penebaran induk, pemberian pakan tambahan, dan seleksi.
Persiapan kolam
Untuk kolam beton, persiapan kolam cukup dengan pengeringan, dan pengairan saja. Sedangkan untuk kolam tanah, selain pengeringan, persiapan kolam dilanjutkan dengan perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar, pembuatan kemalir, dan pengairan.
Pengeringan dilakukan dengan cara membuang seluruh air kolam. Kemudian kolam dibiarkan terjemur sinar matahari selama 4 – 7 hari. Pengeringan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar dan membuang gas-gas beracun. Selain itu juga untuk mempermudah perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
Perbaikan pematang dilakukan dengan cara menutup seluruh permukaan pematang dengan tanah dasar, agar semua bocoran dalam pematang tertutup. Bila ada bocoran yang lebih besar, sebaiknya pematang dibongkar, lalu ditutup kembali dengan tanah. Bila bocorannya banyak, sebaiknya pematang dilapisi plastik.
Perbaikan pematang bertujuan agar kolam terbebas dari semua bocoran, sehingga bila diisi air, ketinggiannya dapat dipertahankan selama masa pematangan gonad. Kondisi ini sangat baik untuk induk, karena keadaan air dapat dijaga agar tetap baik, oksigen dalam air tetap tinggi, dan induk tidak kepanasan pada siang hari.
Pengolahan tanah dasar dilakukan dengan mencangkul seluruh bagian dasar kolam, tapi tidak terlalu dalam. Tujuannya agar tanah dasar kedap air, strukturnya baik dan higenis. Tanah dasar yang kedap dapat menahan air dan tidak porous. Pada struktur tanah yang baik dapat tercipta kualitas air yang baik. Higenis artinya tanah dasar terbebas dari gas-gas beracun, seperti amoniak, belerang dan lain-lain.
Pembuatan kemalir dilakukan dengan cara menarik dua buah tali plastik dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Jarak antara tali atau lebar kemalir antara 40 - 50 cm. Tanahnya digali sedalam 5 – 10 cm. Pembuatan kemalir bertujuan untuk mempermudah penangkapan induk saat seleksi. Setelah kemalir dibuat, tanah dasar diratakan.
Pengairan dilakukan dengan menutup lubang pengeluaran, dan membuka lubang pemasukan. Pada kolam beton, penutupan lubang pengeluaran cukup dengan memasang pipa paralon yang sebelumnya dipasang pada lubang itu. Sedangkan untuk kolam yang menggunakan monik, penutupan pintu pengeluaran harus dengan papan, dan tanah. Selama masa pematangan gonad, air dibiarkan terus mengalir.
Penebaran induk
Penebaran induk adalah memasukan induk jantan atau betina ke kolam pematangan gonad. Induk jantan dimasukan ke kolam jantan, dan induk betina dimasukan ke kolam induk betina. Dua hal penting yang harus diperhatikan adalah waktu penebaran, dan padat tebar.
Penebaran induk sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Karena pada saat itu, suhu air rendah. Jadi tidak mengganggu organ tubuh induk, dan induk tidak stress. Penebaran pada siang hari kurang baik, karena suhu air kolam lebih panas akibat sinar matahari. Keadaan ini bisa mengganggu organ tubuh, dan bisa menyebabkan induk menjadi stress.
Padat tebar induk di kolam pematangan gonad harus tepat, jangan sampai terlalu padat, atau terlalu sedikit. Padat tebar yang terlalu padat sangat kurang baik, karena kualitas air kolam tidak bisa dipertahankan agar tetap baik. Bahkan bisa menjadi penyebab rendahnya kandungan oksigen, terutama pada pagi hari.
Sedangkan padat tebar yang terlalu rendah tidak efisien, baik ditinjau dari segi tempat juga secara ekonomi. Karena areal untuk setiap ekor induk sangat luas, atau banyak areal yang kosong. Dari segi ekonomis kurang efisien, karena produktivitas kolam sangat rendah, semestinya setiap berproduksi lebih, ini malah sangat rendah.
Karena itu padat tebar induk harus optimal. Kepadatan induk ikan mas tergantung tempat. Kepadatan di kolam tanah tidak boleh terlalu tinggi, cukup 1 k/m2, karena debit air yang mengalir pada kolam itu rendah. Jadi untuk kolam tanah seluas 50 m2, dapat ditebar seberat 50 kg, atau 25 ekor induk betina yang masing-masing seberat 2 kg, atau 70 ekor induk jantan yang beratnya masing-masing 700 gram.
Kepadatan di kolam air deras bisa (KAD) lebih tinggi lagi, yaitu 5 kg/m2. Karena debit airnya tinggi, kandungan oksigennya tinggi. Jadi untuk KAD seluas 30 m2 dapat ditebar induk seberat 150 kg, atau 75 ekor yang masing-masing beratnya 2 kg, atau 210 ekor induk jantan yang beratnya masing-masing 700 gram.
Pemberian pakan tambahan
Seperti manusia, induk ikan maspun harus diberi pakan. Tujuan utama pemberian pakan tambahan pada induk mas, bukan untuk pertumbuhan, tetapi untuk perkembangan gonad, yaitu perkembangan telur pada induk betina, dan sperma pada induk jantan. Namun pada saat yang sama tentu saja indukpun tumbuh, berat, panjang dan tingginya terus bertambah.
Dengan adanya pertumbuhan, maka jumlah telur dalam tubuh setiap induk betina terus bertambah sesuai dengan beratnya. Kandungan telur tidak tergantung pada umur, atau panjang. Pada beberapa literatur disebutkan bahwa kandungan rata-rata telur setiap kilogram induk ikan mas bisa mencapai 100.000 butir. Jadi jumlah telur pada induk yang beratnya 3 kg bisa mencapai 300.000 butir.
Tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan tambahan pada pematangan gonad ikan mas, yaitu dosis pakan, jenis pakan dan cara pemberiannya. Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup induk dan juga perkembangannya. Karena itu setiap pembudidaya harus memahami ketiga hal tersebut.
Jenis pakan tambahan harus sesuai dengan jenis ikan. Saat ini pakan tambahan khusus ikan mas sangat banyak sekali jenisnya yang telah diproduksi oleh pabrik-pabrik pakan. Karena itu untuk memncari jenis pakan khusus untuk induk tidak sulit. Karena setiap pabrik pakan sudah membuat khusus untuk setiap fase kehidupan ikan mas. Jadi anda tinggal datang ke poultry shop.
Namun pada dasarnya pakan tambahan khusus untuk induk ikan mas harus memilki kandungan protein antara 25 – 30 persen, dan lemak dibawah 4 persen. Kandungan lemak yang terlalu tinggi baik bagi induk, terutama dapat menyebabkan kandung lemak pada telur menjadi tinggi, yang akhirnya bisa menyebabkan ikan sulit memijah, atau masa adafatsi saat pemijahan sangat lama.
Selain kandungan proteinnya, juga jenis pakan yang dipilih sebaiknya yang tenggelam. Ini erat sekali dengan sifat makan induk ikan mas. Pada benih atau sangkal, sifat makannya sangat agresif. Mereka bisa bergerak cepat, dan menangkap makan pada permukaan. Sedangkan induk ikan mas lebih senang makan di bawah permukaan air. karena itu, pilih pakan tambahan yang tenggelam.
Dosis pakan harus tepat. Artinya tidak boleh kekurangan, dan juga tidak boleh berlebihan. Kekurangan pakan tambahan bisa menyebabkan induk-induk menjadi kurus, dan perkembangan gonadnya terganggu. Karena zat makan, atau pakan yang masuk ke dalam tubuhnya akan lebih dahulu digunakan sebagai energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan. Selanjutnya digunakan untuk perkembangan gonad.
Pada induk betina, kekurangan pakan menyebabkan kualitas telur menjadi rendah. Keadaan ini berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahan menjadi rendah, telur tak mampu menangkap satupun sel dari sperma. Yang akhirnya menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas sperma baik. Daya tetas telur ikan mas yang berkualitas baik dapat mencapai 80 – 90 persen. Sementara daya tetas telur yang berkualitas kurang baik, paling tinggi mencapai 50 persen. Bahkan terkadang tidak menetas.
Pada induk jantan, kekurangan pakan menyebabkan kualitas sperma menjadi rendah. Seperti pada telur, keadaan ini juga berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahannya menjadi rendah, karena sperma tak mampu menembus dinding, dan selaput selaput pada telur. Pembuahan yang kurang sempurna menyebabkan daya tetas telur menjadi rendah, meski kualitas telur baik.
Kelebihan pakan tambahan tidak berdampak negatif langsung pada perkembangan gonad, karena zat makanan untuk perkembangan gonad masih banyak tersisa setelah digunakan oleh tubuh sebagai energi, mengganti sel-sel yang rusak, dan juga pertumbuhan. Dalam keadaan ini, induk tetap gemuk, dan telur tetap berkualitas baik.
Kelebihan hanya akan berdampak negatif pada lingkungan, karena pakan yang terbuang dapat menurunkan kualitas air. Kualitas air yang kurang baik dapat menurunkan napsu makan. Tapi kualitas air bisa diperbaiki dengan menambah debit air, terutama pada kolam air deras. Demikian juga pada kolam tanah, namun debit air tidak bisa sebesar di kolam air deras, karena pematangnya kurang kuat.
Kelebihan pakan berdampak negatif pada lingkungan, namun yang harus dipikirkan adalah kelebihan pakan tambahan dapat menyebabkan biaya untuk pembelian pakan tambahan menjadi tinggi, dan boros. Tentu saja, keadaan tersebut menyebabkan biaya oprasional menjadi tinggi. Tingginya biaya oprasional pada akhirnya menyebabkan keuntungan yang diperoleh dalam setiap periode menjadi rendah.
Selain kualitas telur rendah, jumlah telur dalam setiap ekor menjadi sedikit. Karena zat makanan atau pakan yang masuk dalam tubuh pakan akan lebih diutamakan sebagai sumber energi, penggantian sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan, baru setelah itu untuk perkembangan gonad, termasuk jumlah telur. Jumlah telur pada ikan mas yang kekurangan pakan tidak mencapai 100.000 butir setiap kilogramnya, paling tinggi 70.000 butir. Tentu saja keadaan ini sangat merugikan.
Akibat lain dari kekurangan pakan adalah jarak, atau interval antara masa bertelur, atau memijah ke pemijahan berikutnya menjadi lama. Secara ekonomis, keadaan ini sangat merugikan, karena hasil dalam setiap periodenya rendah. Dalam keadaan normal atau cukup cukup pakan tambahan, interval masa bertelur ikan mas ke masa bertelur berikut berlangsung dalam waktu 3 bulan. Sedangkan pada induk yang keurangan, masa ini bisa lebih lama, bahkan bisa sampai 4 bulan.
Berbagai referensi menyatakan bahwa dosis pakan tambahan untuk induk ikan mas adalah 3 persen/perhari dari bobot tubuh. Jadi bila anda memilki 40 ekor induk betina yang beratnya masing-masing 2,5 kg, maka jumlah pakan tambahan yang harus diberikan seberat 3 kg/hari. Dosis ini juga sesuai dengan pengalaman penulis selama mendalami jenis ikan ini. Karena dengan dosis itu, pakan bisa dimanfaatkan seluruhnya, tanpa ada yang tersisa. Sedangkan bila dosisnya 4 persen, pakan tambahan masih banyak yang tersisa.
Cara memberikan pakan tambahan harus benar agar pakannya dapat dimanfaatkan seluruhnya. Tentu saja, hal ini berkaitan erat dengan perasaan, atau feeling anda pada pengamatan sifat makan ikan mas, pada kedalaman berapa induk-induk itu makan, dan berapa banyak pelet dalam satu genggam yang habis dalam sekali lempar.
Anda juga harus menetapkan salah satu tempat pada bagian kolam agar induk-induk itu terbiasa makan di tempat itu. Pengamatan di lapangan menunjukan, cara itu sangat efektif terhadap cara pemberian pakan tambahan. Dari situ juga anda bisa tahu apakah induk-induk sedang lapar atau tidak. Jika sedang lapar, maka induk-induk akan menghampiri bila anda mendatangi tempat itu.
Bila jumlah pakan dalam satu genggam sudah dketahui, dan tempat makan sudah ditetapkan, maka tinggal menentukan berapa jam, atau menit interval induk-induk makan ke masa makan berikutnya. Penentuan mas ini sangat penting buat anda agar dosis pakan 3 persen yang sudah ditentukan bisa habis.
Jadi waktu pemberian pakan tidak harus ditetapkan berapa kali, misalnya kebanyakan orang menetukan dua kali sehari. Menurut saya itu sangat salah, karena interval makan induk ternyata berbeda pada setiap tempat, hari dan cuaca. Itu tugas anda untuk membaca kebiasaan makan induk agar pakan tambahan 3 persen itu habis. Maksud saya waktu pemberian pakan tambahan itu bisa sampai puluhan kali dalam sehari. Karena itu anda harus bisa mengatur sendiri.
Seleksi induk
Seleksi adalah kegiatan melihat, menangkap, memilih, dan memisahkan induk-induk yang sudah matang gonad, atau siap pijah dari yang belum matang gonad, lalu disimpan di tempat lain, atau penampungan sementara. Induk betina dipilih sesuai dengan tanda-tandanya. Demikian juga dengan induk jantan. Lihat pada artikel tanda-tanda induk yang matang gonad.
Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tergantung anda. Bisa disesuaikan dengan jadwal pemijahan yang sudah dibuat, atau bisa juga disesuaikan dengan prakiraan anda terhadap induk yang sudah matang gonad. Bisa juga sesuai dengan permintaan konsumen. Yang pasti kalau sudah berjalan normal biasanya induk-induk yang matang akan selalu ada, dan siap untuk dipijahkan.
Sebelum seleksi, tentu saja air kolam harus disurutkan terlebih dahulu. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan membuka lubang pengeluaran, dan mengurangi air masuk. Menyurutkan air kolam harus perlahan-lahan agar induk-induk tidak stress, dan tidak menyebabkan induk kaget hingga akhirnya bergerakan ke segala arah, dan membentur pematang, atau beton.
Setelah air tinggal 20 cm, atau sampai ketinggian air dimana induk bisa dilihat, dan ditangkap, lubang pengeluaran ditutup, sedangkan air tetap mengalir. Induk betina ditangkap dengan tangan. Bagi yang sudah terbiasa, penangkapan ini sangat mudah. Tapi, tagi yang belum biasa harus belajar dahulu, dan nantinya akan terbiasa.
Setelah ditangkap, atau induk masih dalam tangan dibalik, dan dilihat tanda-tanda kematangannya, baik jantan atau betina. (lihat tanda-tanda induk yang matang gonad). Induk yang matang gonad dimasukan dalam ember, atau plastik, atau wadah lainnya, sedangkan induk yang belum matang dimasukan lagi ke kolam. Jumlah induk yang diseleksi tergantung rencana. Setelah seleksi, kolam dairi kembali dengan menutup lubang pengeluaran, dan membukan lubang pemasukan.
untuk dipijahkan lalu menangkapnya yang kemudian Panen dilakukan setelah 2 – 3 minggu. Caranya dengan menyurutkan air hingga ketinggia 10 – 20 cm. Induk ditangkap dengan lambit atau sekup net. Induk yang sudah ditangkap diseleksi untuk melihat kesiapan induk tersebut. Induk betina yang sudah siap ditandai dengan perutnya yang gendut. Sedangkan induk jantan ditandai dengan warnanya yang lebih cerah.