Air untuk ikan mas harus cukup selama pemeliharaan. Untuk itu sebelum membuat perkolaman debit air yang mengalir dari sumber air harus dihitung. Ada banyak cara untuk menghitung debit air, diantaranya melalui perhitungan matematis dan perhitungan langsung.
Penghitungan matematis sangat cocok untuk mengukur debit air dari sumber air, misalnya saluran irigasi. Ukur lebar saluran. Ukur pula kedalaman airnya. Tentukan dua buah titik pada saluaran itu, misalnya titik A dan titik B.
Lepaskan pelampung dari kayu gabus atau benda ringan lainnya, misalnya lempengan sterofoam. Bila lebar saluran 1 m, kedalaman air 50 cm, jarak antara titik A dengan titik B 10 m dan waktu yang di-tempuh pelampung 50 detik. Maka debit air saluran itu adalah :
1 m x 0,5 m x 10 m/detik = 100 ltr/detik
Perhitungan langsung sangat cocok untuk debit air yang masuk ke sebuah kolam. Tampung air yang masuk ke dalam kolam dengan sebuah ember sampai penuh. Catat waktunya. Bila volume ember 20 liter dan waktu-nya 10 detik, maka debit air yang masuk ke dalam kolam itu 2 liter/detik.
Penghitungan matematis sangat cocok untuk mengukur debit air dari sumber air, misalnya saluran irigasi. Ukur lebar saluran. Ukur pula kedalaman airnya. Tentukan dua buah titik pada saluaran itu, misalnya titik A dan titik B.
Lepaskan pelampung dari kayu gabus atau benda ringan lainnya, misalnya lempengan sterofoam. Bila lebar saluran 1 m, kedalaman air 50 cm, jarak antara titik A dengan titik B 10 m dan waktu yang di-tempuh pelampung 50 detik. Maka debit air saluran itu adalah :
1 m x 0,5 m x 10 m/detik = 100 ltr/detik
Perhitungan langsung sangat cocok untuk debit air yang masuk ke sebuah kolam. Tampung air yang masuk ke dalam kolam dengan sebuah ember sampai penuh. Catat waktunya. Bila volume ember 20 liter dan waktu-nya 10 detik, maka debit air yang masuk ke dalam kolam itu 2 liter/detik.