Ukuran benih ikan mas yang baru saja dipanen dari sebuah kolam umumnya tidak seragam. Ada dua sampai tiga ukuran didalamnya. Maksudnya, ada yang besar, ada yang sedang, dan ada pula yang kecil. Ketidakseragaman itu disebabkan karena kecepatan pertumbuhan setiap benih tidak sama, tergantung dari sifat genetik yang dibawa dari induknya.
Perbedaan jenis kelamin juga turut menjadi penyebabnya. Pada nila, jantan tumbuh lebih cepat dari betina. Sehingga setelah panen sudah bisa menebak, mana jantan dan mana betina. Nah, pada ikan mas, terjadi sebaliknya. Penyebab lainnya adalah waktu pendederan terlalu lama.
Ketidakseragaman saat penebaran termasuk salah satu penyebabnya. Keadaan itu menjadikan peluang dalam mendapatkan pakan berbeda. Yang besar lebih agresif dan berpeluang untuk mendapatkan pakan, sedangkan yang kecil sebaliknya. Untuk menyeragamkan benih bisa dilakukan dengan seleksi.
Seleksi benih adalah kegiatan memisahkan antara benih yang besar dengan benih yang kecil. Tujuannya agar benih yang ditebar berukuran seragam. Kegiatan ini di-lakukan sehari setelah panen.
Selama semalam benih dibiarkan di tempat penampungan, berupa hapa yang disimpan di kolam atau bak agar kondisinya pulih kembali.
Seleksi benih bisa dilakukan dengan tangan bisa juga dengan memakai ayakan seleksi. Seleksi dengan tangan kurang baik, karena selain tidak efektif juga tidak efisien.
Seleksi yang baik adalah dengan memakai ayakan seleksi. Alat ini dibuat dari baskom besar yang telah dilubangi sesuai dengan ukuran benih.
Cara melakukan seleksi dengan ayakan :
- Ciduk benih dengan sekup net atau ayakan alumu-nium dan masukan benih itu ke dalam ayakan seleksi yang diletakan dalam hapa atau bak yang lain. Biarkan beberapa saat agar benih yang berukuran kecil keluar.
- Masukan benih yang tertahan atau benih yang berukuran besar ke dalam hapa atau bak yang lain.
- Lakukan kegiatan itu berulang-ulang hingga benih habis.